IDXChannel - Pemerintah tengah berupaya mengurangi penggunaan batu bara dan beralih ke energi hijau. Target netral karbon pun digaungkan akan tercapai di tahun 2060 dengan berbagai cara, seperti memensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Kendati, megaplan ini diperkirakan akan berdampak pada banyak aspek, termasuk nasib tenaga kerja di sektor pertambangan batu bara. Jika operasional PLTU benar-benar distop, bukan tidak mungkin banyak pekerja yang akan menganggur.
"Mengingat industri batu bara merupakan industri padat karya, akan banyak terjadi pengurangan karyawan saat industri ini mulai tergerus," jelas Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (23/11/2021).
Mamit menjelaskan, dalam satu area produksi batu bara, terdapat puluhan ribu orang yang terlibat. Hal ini membuat ekonomi daerah sekitar tumbuh. Jadi, selain akan berdampak pada tenaga kerja, ekonomi lokal juga berpotensi melemah.
Selain itu, ujar Mamit, tarif listrik bisa naik karena biaya produksi energi terbarukan, yang menggantikan energi batu bara, juga tinggi. Atau, ada potensi kenaikan subsidi yang diberikan oleh negara.