Kondisi ekonomi domestik China masih dibebani oleh krisis properti yang belum selesai, tingginya pengangguran kaum muda, serta lemahnya konsumsi rumah tangga. Hal ini mempersempit ruang pertumbuhan sektor industri meski stimulus telah diberikan sejak awal tahun.
Di sisi eksternal, tarif impor dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump tetap menjadi hambatan besar. Namun, gencatan senjata dagang yang tercapai pada Mei lalu—serta pernyataan Trump bahwa hubungan dagang “berjalan baik”—memberi sedikit ruang untuk stabilisasi ekspor.
Dengan PMI yang masih berada di bawah ambang ekspansi, pelaku pasar akan terus mencermati arah kebijakan domestik dan tensi geopolitik sebagai penentu pemulihan industri China di semester kedua 2025.
(Ibnu Hariyanto)