“Nilai kontribusi ekspor sektor industri terus meningkat sejak tahun 2015 dengan angka di kisaran 75% dari total ekspor nasional. Nilai ini lebih besar dari periode sebelumnya yang hanya menyentuh angka di bawah 70%,” imbuhnya.
Menperin pun menyebutkan, kontribusi ekspor dari sektor industri manufaktur pada tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar USD 131,1 miliar, meskipun di tengah himpitan pandemi Covid-19.
“Nilai ekspor manufaktur ini merepresentasikan 80,3% ekspor nasional tahun 2020. Sementara pada Januari- Oktober 2021, kontribusi ekspor sektor industri tercatat sebesar 77,16% atau senilai USD 143,76 miliar dari total ekspor nasional USD 186,31 miliar,” ungkapnya.
Guna menjaga dan meningkatkan kontribusi ekspor manufaktur, Agus menegaskan, berbagai kebijakan dan insentif telah dikeluarkan oleh pemerintah.
Salah satunya adalah kebijakan substitusi impor 35% pada tahun 2022 yang digulirkan oleh Kemenperin dengan dengan prioritas pada industri-industri dengan nilai impor yang besar pada tahun 2019.