Selain faktor konsumsi rumah tangga, Adhi juga menyebut kebijakan efisiensi anggaran pemerintah dan pembatasan kegiatan kementerian/lembaga sebagai pemicu melemahnya aktivitas ekonomi.
“Meskipun sebenarnya government spending itu kan tidak besar ya, sekitar 8–10 persen, tapi menjadi pemicu dan menjadi indikator kegiatan-kegiatan kita,” kata dia.
Efek dari pembatasan belanja pemerintah ini dirasakan secara nyata oleh pelaku usaha di sektor jasa seperti perhotelan dan restoran. Adhi menuturkan bahwa banyak pelaku usaha yang mengeluhkan pembatalan pemesanan ruang rapat, makanan, dan layanan lainnya akibat efisiensi belanja negara.
“Ini sangat berpengaruh, dan otomatis akan tercermin di dalam IKI maupun PMI,” katanya.
Lebih lanjut Adhi menegaskan penurunan PMI ini bukanlah fenomena eksklusif Indonesia. Di negara lain, hal serupa juga terjadi akibat kondisi global yang kurang kondusif.
(Febrina Ratna Iskana)