"Nah tentu kita berharap ini bisa recover. Kalau konsumsinya recover, kita juga berharap industrinya juga bisa akan terdorong," katanya.
Pemerintah, lanjut Airlangga, akan melihat, baik domestik market maupun demand dari pasar ekspor untuk memperbaiki sektor manufaktur Indonesia.
Survei Purchasing Manager's Index (PMI) yang dilakukan S&P Global Market Intelligence menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia kembali melemah pada Oktober 2024.
Headline PMI Manufaktur Indonesia dari S&P Global masih di bawah 50 selama empat bulan berturut-turut, hanya mencapai 49,2 pada Oktober 2024.
Angka di bawah 50 menunjukkan bahwa pelemahan sektor manufaktur, sementara skor di atasnya mengindikasikan bahwa aktivitas pabrik meningkat.