"Perusahaan merespons peningkatan beban kerja dengan menaikkan tingkat pembelian dan ketenagakerjaan, sekaligus mencatat tanda-tanda tekanan pada kapasitas dengan kenaikan tumpukan pekerjaan yang paling tajam sejak September 2021," katanya.
"Produsen juga mencatat bahwa tekanan harga semakin intensif menjelang akhir tahun tersebut. Inflasi biaya merupakan yang paling tinggi dalam sembilan bulan di tengah peningkatan harga bahan baku dan fluktuasi nilai tukar. Kenaikan biaya sebagian dibebankan kepada klien, inflasi biaya mencapai titik tertinggi dalam 19 bulan," ujarnya. (Wahyu Dwi Anggoro)