IDXChannel - Kinerja ekonomi Indonesia terjaga stabil di kisaran 5 persen sepanjang 2023, meski terdapat sejumlah guncangan global.
Sementara, data terbaru menunjukkan kondisi inflasi Indonesia di penghujung 2023 melandai. Melansir Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Tanah Air pada Desember 2023 tercatat sebesar 2,61 persen dan merupakan inflasi terendah sepanjang 20 tahun terakhir.
Namun, potret ekonomi yang kuat ini tak sepenuhnya dirasakan masyarakat.
Upah yang tak naik dibarengi dengan harga kebutuhan pokok yang meroket membuat sebagian warga RI terpaksa menggunakan tabungannya untuk memenuhi kebutuhan harian.
Kondisi ini tercermin dari simpanan nasabah di perbankan pada tahun ini yang mengalami tren pertumbuhan lesu.
Laporan terbaru Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, data Distribusi Simpanan Bank Umum menyebutkan total nominal simpanan bank umum per November 2023 mencapai Rp8.274 triliun alias hanya naik 0,06 persen secara bulanan (MoM).
Sementara, jumlah tabungan nasabah per November mencapai Rp2.615 triliun, hanya tumbuh 1,2 persen secara bulanan dan menyusut 0,2 persen secara YTD. Sementara jumlah deposito mencapai Rp3.030 triliun, menyusut 0,5 persen secara bulanan dan tumbuh 3,1 persen secara YTD.
Sementara nominal simpanan berdasarkan kepemilikan bank, masih didominasi oleh bank swasta nasional dan bank BUMN yang masing-masing menggenggam dana nasabah mencapai Rp 3.452 triliun dan Rp3.557 triliun. Jumlah simpanan di bank BUMN mengalami peningkatan 1,3 persen MoM, sementara simpanan di bank swasta nasional mengalami penyusutan 0,2 persen MoM.
LPS juga mencatat simpanan nasabah di bank dengan nominal di atas Rp5 miliar mengalami penyusutan pada November 2023.
Tercatat, simpanan nasabah dengan nominal di atas Rp5 miliar di bank mencapai Rp4.369 triliun, turun 0,3 persen MoM dan turun 0,2 persen secara YTD dan hanya tumbuh 1,6 persen secara tahunan.
Sementara nasabah dengan simpanan di bawah 100 juta tercatat mencapai Rp1.021 triliun pada periode yang sama. Angkanya naik 1,38 persen secara bulanan, dan hanya tumbuh 0,1 persen secara YTD. (Lihat grafik di bawah ini.)

Secara tren, simpanan nasabah di bank mengalami perlambatan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang 2023, kenaikan simpanan nasabah paling tinggi untuk tabungan di bawah Rp100 juta hanya terjadi di bulan April dengan kenaikan mencapai 2,41 persen MoM.
Sementara, untuk simpanan nasabah di atas Rp5 miliar kenaikan terjadi pada bulan September 2023 yang mencapai 2,05 persen.
LPS juga menambahkan, jumlah rekening nasabah per November 2023 mencapai 554.606.241. Angka ini mengalami peningkatan 9,1 persen secara year to date (YTD).
Data LPS ini juga diperkuat dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di perbankan yang mengalami tren perlambatan pada 2023. Per November 2023, DPK hanya mampu tumbuh 3,8 persen secara tahunan.
Bank Indonesia melaporkan kondisi ini dalam Analisis Uang Beredar yang dirilis November lalu di mana nilai DPK perbankan mencapai Rp8.029,7 triliun.
Pertumbuhan DPK pada November 2023 melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 3,9%.
Pada November 2022 laju simpanan di bank atau DPK itu mampu tumbuh hingga 9,4% YoY. Pada awal tahun ini atau Januari 2023 DPK juga mampu tumbuh hingga 8,5% YoY.
Tren perlambatan DPK pada November 2023 dipengaruhi sejumlah faktor, seperti tren lesunya tabungan dan deposito. Tabungan masyarakat di bank misalnya hanya tumbuh 2,5% YoY pada November 2023, dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 2,6% YoY. (ADF)