Safrizal juga mengatakan, penetapan Level 1 pada seluruh wilayah Jawa-Bali berpedoman pada Indikator Transmisi Komunitas pada Indikator Penyesuaian Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pembatasan Sosial dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19 yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. “Serta pertimbangan kondisi sosial ekonomi masyarakat,” katanya.
Selain itu, Syafrizal mengatakan kasus Covid-19 sudah terkendali dalam beberapa bulan terakhir, namun kondisi itu juga dibarengi dengan aktivitas masyarakat yang mulai normal seperti sebelum pandemi. Dirinya pun mengingatkan bahwa kenaikan kasus dapat saja terjadi kapan saja.
Baca Juga:
Berikut data Covid-19 sepekan terakhir per 26 September-3 Oktober:
- 3 Oktober : 1.134 kasus baru, kematian 11 jiwa, kasus aktif 16.294
- 2 Oktober: 1.322 kasus baru, kematian 10 jiwa, kasus aktif 17.434
- 1 Oktober: 1.639 kasus baru, kematian 10 jiwa, kasus aktif 17.697
- 30 September: 1.857 kasus baru, kematian 19 jiwa, kasus aktif 17.594
- 29 September: 2.003 kasus baru, kematian 17 jiwa, kasus aktif 18.357
- 28 September: 1.915 kasus baru, kematian 19 jiwa, kasus aktif 19.185
- 27 September: 1.976 kasus baru, kematian 21 jiwa, kasus aktif 19.173
- 26 September: 1.344 kasus baru, kematian 22 jiwa, kasus aktif 19.288
(DES)