Direktur Jenderal WHO menyambut baik rencana inisiasi tersebut dan menegaskan pihaknya untuk mendukung dan memfasilitasi upaya Indonesia dalam memperkuat sektor kedaruratan kesehatan. Hal ini termasuk pemandaatan fasilitas dan aset kesehatan di Kementerian Pertahanan dan TNI.
Dirjen WHO juga mengapresiasi kedatangan Menhan Prabowo untuk memperdalam kerja sama penanganan kesehatan nasional, regional dan global. Apresiasi ini dinilainya sebagai komitmen kuat Indonesia pada agenda kolaborasi sipil-militer dalam penanganan kedaruratan kesehatan publik dan bencana alam serta agenda global lain seperti penguatan kapasitas di bidang chemical, biological, radiological and nuclear defense.
“Hal ini sejalan dengan pendekatan WHO untuk memastikan keterlibatan semua elemen negara dan masyarakat dalam penanganan pandemi.” ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros A. Ghenreyesus, dalam keterangan tertulis, Kamis (01/07/2021)
Dirjen WHO dan Menhan Prabowo pada akhirnya untuk menindaklanjuti sejumlah kerja sama dalam merespon pandemi covid-19, baik yang bersifat segera maupun jangka panjang. Adapun hal ini termasuk, memastikan ketersediaan alat kesehatan dan penguatan kapasitas tenaga kesehatan militer dan pendirian sejumlah pusat ketahanan biologi.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Pertahanan didampingi oleh Kuasa Usaha ad interim (KUAI) PTRI Jenewa, Duta Besar Grata E. Werdaningtyas serta Asisten Khusus Menhan RI.
(IND)