Upaya perlindungan sosial memang dilakukan oleh otoritas di sejumlah negara-negara dunia ketiga atau negara berkembang. Langkah itu dinilai penting untuk meredam gejolak ditengah masyarakat. Sebab, ketimpangan sosial berpotensi menciptakan tindakan anarkisme hingga isu Sara.
"Ini potensi terjadi kerusuhan dan tindakan kriminal bahkan isu Sara yang berakar pada ketimpangan sosial. Kalau orang miskinnya banyak ya negara rentan juga oleh intervensi asing yang berakibat fatal pada sisi pertahanan dan keamanan nasional," kata dia.
Karenanya, pemerintah dipandang perlu untuk menekan skala prioritas dalam kondisi pandemi saat ini. Di mana, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan penanganan Civid-19 harus didahulukan.
"Kuncinya ada di prioritas berdasarkan kontekstual. Jadi tidak perlu seakan zero sum game antara pilih kesejahteraan dan pertahanan negara," tuturnya.
Sebelumnya, Prabowo mencatat, investasi alutsista di bidang pertahanan cukup mahal. Hal ini yang menyebabkan pemerintah dilema karena harus memiluh antara kesejahteraan atau menjaga pertahanan negara. (TIA)