Hashim mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto setuju dengan program listrik dari tenaga nuklir dengan tahap pertama sebesar 500 megawatt (MW). Sementara pada tahap selanjutnya ditargetkan bisa mencapai 10 gigawatt (GW).
Dia menyebut, sebagian besar lokasi reaktor nuklir berada di Indonesia bagian barat. Adapun untuk Indonesia bagian timur akan menggunakan small-modular reactor (SMR).
"Dan kemungkinan besar nanti akan terapung di atas kapal tongkang untuk Indonesia bagian timur," ujarnya.
Menurut Hashim, keberadaan tenaga nuklir di Indonesia dipastikan aman. Dia menyebut, dalam 40-50 tahun terakhir, hanya tiga yang bermasalah yakni Chernobyl, Three Mile Island, dan Fukushima.
"Dan ternyata setelah dikaji, itu semua human error. Kesalahan tenaga manusia. Salah satu hal yang bisa dipakai adalah AI, Artificial Intelligence. Nanti tenaga nuklir akan dikendalikan oleh komputer dan sebagainya, sehingga tidak ada human error. Jadi tenaga manusia hanya pelengkap saja," tuturnya.