Saat di depan pengusaha Prancis, Hashim juga mengatakan bahwa hubungan bisnis Indonesia dan Prancis sudah terjalin sejak 1960-an. Dia menyinggung pembangunan bendungan Jatiluhur, Jawa Barat yang dibangun oleh perusahaan Prancis dengan bantuan pemerintah Prancis.
"Sekarang hubungan antara Presiden Macron dan Presiden Prabowo sangat dekat. Bisa dikatakan mungkin paling dekat di antara negara-negara European Union, di antara 27 negara. Jadi ini untuk perusahaan Indonesia, untuk ekonomi Indonesia, ini sangat bagus," tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan, kolaborasi antara Kadin Indonesia dan Kadin Prancis, MEDEF merupakan salah satu komite bilateral Kadin yang paling aktif. Hal ini menjadi modal penting untuk memperkuat hubungan kedua negara, termasuk investasi.
Anindya mengatakan, hubungan bisnis antara Indonesia dan Prancis selama ini juga terjalin dengan baik. Dia menyebut beberapa perusahaan Prancis seperti TotalEnergies dan Eramet juga berinvestasi di Indonesia.
Kadin, kata dia, juga siap ikut mengawal komitmen investasi dari Prancis. Dia mengatakan, Kadin juga siap bermitra dengan perusahaan Prancis yang akan berinvestasi di Indonesia sementara Danantara, SWF Indonesia bisa berperan untuk berinvestasi di luar negeri, termasuk Prancis.
(Rahmat Fiansyah)