Pada komoditas lainnya yakni bauksit, perseroan mencatatkan total volume produksi sebesar 347 ribu wet metric ton, serta produksi alumina yang tercatat mencapai 40.992 ton, atau tumbuh 21% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 33.830 ton alumina.
Untuk daya saing produk komoditas utama, kata Syarif, perseroan secara berkesinambungan melakukan inovasi. Hal itu guna meningkatkan nilai tambah produk.
“Serta mengimplementasikan kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien,” pungkas Syarif.
(SLF)