Dari sisi industri, Sahat berharap penghapusan minyak goreng curah juga akan mendorong konsumen beralih ke minyak goreng kemasan. Dia menyebut, kondisi industri minyak goreng pada enam bulan pertama tahun ini cukup lesu dibandingkan tahun lalu.
“Kami melihat target kami untuk, kan ada dua brand sebetulnya minyak goreng kita itu, satu brand melalui market modern itu kita prediksi di tahun 2024 sekitar 709.000 ton dalam tempo enam bulan. Ternyata yang kita capai itu hanya 348.000 ton, jadi 46 persen drop (turun),” ujarnya.
“Kemudian, market untuk segmen tradisional yaitu minyak curah, minyak kemasan, dan minyak kita, kita proyeksikan itu 1,2 juta (ton), ternyata kira-kira hanya 1,1 juta ton (ton) yang tercapai di 2024 kemarin,” katanya Sahat.
(Rahmat Fiansyah)