OECD juga menyoroti kebijakan pemerintah Indonesia yang ingin memperluas ekstraksi bahan mentah. Meski kebijakan ini dinilai baik dan dapat menarik minat investor, namun membutuhkan kehati-hatian di mana terdapat risiko implementasi, termasuk terlampauinya kapasitas pengolahan serta dampak fiskal lainnya.
Dari sektor digital, mayoritas perekonomian Indonesia relatif minim dalam menggunakan teknologi. Meningkatkan digitalisasi di semua sektor bisnis, termasuk pertanian, akan membantu memacu produktivitas dan pertumbuhan.
Secara keseluruhan, proyeksi OECD menunjukkan bahwa Indonesia memiliki prospek pertumbuhan ekonomi yang positif pada 2025 yang dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci, termasuk pengelolaan fiskal, perkembangan tenaga kerja, hingga digitalisasi.
(NIA DEVIYANA)