sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Proyek IKN Nusantara Tahap Awal Bakal Dimulai, Serapan Dananya dari Mana?

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
28/03/2022 12:19 WIB
Proyek tahap awal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara segera dimulai dalam waktu dekat. Pemerintah menargetkan, pembangunan bisa selesai sebelum 17 Agustus 2024.
Proyek IKN Nusantara Tahap Awal Bakal Dimulai, Serapan Dananya dari Mana? (Foto: MNC Media)
Proyek IKN Nusantara Tahap Awal Bakal Dimulai, Serapan Dananya dari Mana? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Proyek tahap awal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara segera dimulai dalam waktu dekat. Pemerintah menargetkan, pembangunan bisa selesai sebelum 17 Agustus 2024, di mana sebagian Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Jakarta sudah bisa melakukan upacara kemerdekaan di Ibu Kota baru tersebut.

Direktur Eksekutif Next Policy, Fithra Faisal mengatakan pembangunan IKN Nusantara ini akan memakan banyak biaya yang dibebankan pada ABPN. Sebab menurutnya untuk melakukan pembangunan kantor pemerintahan pada tahap awal kurang menarik minat para investor.

"Yang jelas Investor tidak mau lah bangun Istana, pembangunan IKN Nusantara adalah projek kemegahan suatu negara yang tidak memiliki dampak komersial tidak terlalu besar untuk investor," ujar Fitra dalam Market Review IDXChanel, Senin (28/3/2022).

Fitra menjelaskan dampak dari terlalu banyak menggelontorkan APBN pada mega proyek tersebut akan mengorbankan target jangka panjang seperti pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.

"Kalau sudah seperti itu maka kita akan kehilangan kesempatan untu melakukan hal yang lain, hal yang lebih prioritas," sambung Fitra.

Menurutnya untuk saat ini penggunaan APBN untuk membangun proyek belum cukup tepat. Sebab saat ini Indonesia masih butuh untuk melakukan pemulihan dari sisi kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Ekonomi digital memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan. Tidak hanya membangun infrastrukturtur digital, namun juga membangun penguatan dari sisi SDM-nya sendiri.

Bahkan potensi ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2030 diperkirakan tembus hingga sekitar Rp4.500 an triliun. Jika proyeksi tersebut tidak dilirik pemerintah dengan menguatkan ekosistem ekonomi digital, maka bakal ada kemungkinan pasar ekonomi digital di Indonesia akan dimanfaatkan negara lain

"Mungkin nanti kita akan pindah juga, tetapi kapan, saya rasa setelah tahun 2035 baru kita bicarakan lagi, payung hukum sudah ada, tapi jangan sekarang," kata Fitra.

"Kita harus mengejar dulu target-target kita, baru kita berbicaralah pemindahan ibu Kota," pungkasnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement