IDXChannel - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang dibangun sebelumnya sudah mempertimbangkan banyak aspek, khususnya dampak keekonomian dan keuntungan jangka panjang.
Penegasan KCIC sekaligus merespon pernyataan yang dilontarkan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Agung Budi Waskito, bahwa beban bunga utang proyek Kereta Cepat Whoosh tinggi dan membebani kinerja keuangan WIKA. Akibatnya, perusahaan mencatatkan kerugian konsolidasi hingga Rp56 triliun untuk tahun buku 2023.
Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa mengatakan, pembangunan Kereta Cepat Whoosh ditujukan untuk kemajuan transportasi di Indonesia, terutama meningkatkan konektivitas dan perekonomian Jakarta dan Bandung.
“Pembangunan kereta cepat tentunya ditujukan untuk kemajuan transportasi di Indonesia agar dapat meningkatkan konektivitas dan perekonomian antara Jakarta dan Bandung melalui transportasi massal ramah lingkungan yang modern,” kata Eva saat dikonfirmasi MNC Portal, Selasa (16/7/2024).
Pembangunan proyek Kereta Cepat Whoosh diperoleh dari dana pinjaman China Development Bank (CDB) sebesar 75 persen. Sedangkan 25 persen merupakan setoran modal pemegang saham, yaitu gabungan dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) senilai 60 persen dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd. 40 persen.