Langkah lain yang juga penting, pemerintah telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp6.500 per kilogram dan meningkatkan penyerapan gabah dengan menghapus kebijakan rafaksi.
“Dengan kebijakan ini, cadangan beras pemerintah saat ini telah mencapai 4,15 juta ton dan harga gabah di tingkat petani tidak anjlok. Kita ingin petani menikmati hasil panen dan terus semangat menanam. Ini sangat penting untuk mempertahankan keberlanjutan peningkatan produksi beras ke depannya,” jelas Arief.
Kementan menyambut proyeksi positif dari FAO ini sebagai sinyal kepercayaan internasional terhadap potensi sektor pangan nasional. Jika tren ini terus berlanjut, Indonesia berpeluang melakukan ekspor beras, memperkuat stok beras nasional, dan meningkatkan posisi strategisnya dalam sistem pangan global.
laporan FAO ini menjadi salah satu rujukan utama bagi negara-negara di dunia dalam memantau dinamika produksi, stok, dan perdagangan komoditas pangan utama, termasuk beras.
(Ibnu Hariyanto)