IDXChannel - Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) menargetkan volume produksi tebu petani lokal naik 50 persen di 2028.
Bila proyeksi ini direalisasikan, maka struktur biaya ikut turun dari Rp12.000 ke Rp6.000.
Direktur Utama PTPN, Mohammad Abdul Ghani mengatakan, rata-rara kapasitas produksi petani tebu masih rendah atau berada di kisaran 5 ton per hektare (Ha). Malangnya, struktur biaya produksi justru mahal.
Dia menambahkan, ketika produktivitas petani meningkat 50 persen, lalu ongkos produksi turun di level Rp6.000, maka pendapatan petani bisa berlipat ganda.
“Target kami 2028 produktivitas petani naik 5-8 ton. Kalau ini tercapai, maka struktur biaya petani turun dari Rp12.000 ke Rp 6.000. Ketika produktivitas petani meningkat 50 persen, lalu ongkos produksi Rp6.000, maka otomatis petani akan berlipat-lipat pendapatannya,” kata Ghani dalam diskusi Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas di Sarinah, Jakarta, Senin (23/9/2024).