Bendungan Manikin memiliki kapasitas tampung 28,20 juta meter kubik dan direncanakan dapat meningkatkan Daerah Irigasi Manikin seluas 560 hektare, sebagai sumber air baku sebesar 700 liter per detik untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,13 megawatt, dan mereduksi banjir hingga 331 meter kubik per detik atau 62 % dari Q50th.
Sementara untuk proyek jalan tol, yang ditargetkan rampung tahun depan yakni proyek tol Bayung Lencir Tempino. Saat ini, proyek ruas tol tersebut masih dalam tahap awal. Juga, proyek tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) yang saat ini masih terkendala lahan.
“Semuanya akan mulai produksi besar di tahun 2024,” tutur Yul Ari.
Lebih lanjut, perseroan menargetkan pertumbuhan nilai kontrak baru di tahun 2024 dapat mencapai 5%. Sementara hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan raihan kontrak baru mencapai Rp34,5 triliun.
Untuk menggenjot kinerja, perseroan akan berfokus dan memaksimalkan lini bisnis konstruksi. Sementara dari sisi investasi, perseroan juga akan berfokus untuk melakukan investasi pada proyek-proyek konstruksi. Hal itu bertujuan agar perseroan tidak lagi berinvestasi pada bisnis yang tidak sejalan dengan inti bisnisnya.
(SLF)