sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pulau Subur (PTPS) Targetkan Produksi 30 Ribu Ton TBS di 2024

Economics editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
09/10/2023 11:46 WIB
PTPS membidik produksi sebesar 30 ribu ton tahun 2024. Hal ini sejalan dengan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang akan dibangun perseroan.
Pulau Subur (PTPS) Targetkan Produksi 30 Ribu Ton TBS di 2024. (Foto: MNC Media)
Pulau Subur (PTPS) Targetkan Produksi 30 Ribu Ton TBS di 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pulau Subur Tbk (PTPS) membidik produksi sebesar 30 ribu ton tahun 2024. Hal ini sejalan dengan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang akan dibangun perseroan. Adapun perseroan akan mulai membangun pabrik pengolahan kelapa sawit pada awal tahun 2024. 

Pabrik tersebut memiliki kapasitas 10 ton per jam. Di mana, lokasi pembangunan pabrik PKS berada di dalam Kawasan HGU milik Perseroan Desa Gelebak dalam, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

Target produksi untuk 2024 itu 30 ribu ton, untuk kebun ya (tandan buah segar). Itu juga jadi target per tahun kami,” kata Direktur Utama PTPS, Felix Safei saat ditemui usai Seremoni Pencatatan Saham PTPS di Gedung Bursa Efek Indonesia pada Senin (9/10/2023).

Felix mengatakan, produksi perseroan hingga September 2023 mencapai 20 ribu ton. Hasil produksi perseroan diperuntukkan untuk pemenuhan kebutuhan domestik, khususnya di Palembang.

Pulau Subur resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Senin (9/10/2023). Dalam aksi korporasi ini, perseroan  menawarkan sebanyak 450 juta saham atau 20,76% dari total modal ditempatkan dan disetor. 

Bersamaan dengan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan juga menerbitkan 225 juta Waran Seri I atau 13,10% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun dengan kisaran harga pelaksanaan sebesar Rp218, yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak diterbitkan, yang berlaku mulai 9 April 2024 sampai dengan 9 Oktober 2024.

Adapun,  sebesar 50,00% dana hasil IPO untuk belanja modal yang dialokasikan untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas 10 ton per jam. Kemudian, sebesar 50,00% dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja untuk pembelian Tandan Buah Segar (TBS), pemeliharaan jalan, pembelian traktor dan peralatan produksi. 

Sedangkan, dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran maka akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja.

“Pencatatan saham ini merupakan prestasi tersendiri bagi kami, mengingat belum banyak perusahaan dari Palembang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Ini juga merupakan langkah awal untuk lebih profesional ke depan,” ujar Felix.

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement