"Di momen yang sangat baik ini, kembali saya mengajak kita bersama saatnya gotong royong memulihkan perekonomian rakyat melalui belanja produk-produk lokal. Baik dari sisi APBD maupun dari masyarakat juga," tandas Khofifah.
Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, sebanyak 93,37 persen atau 9,13 juta unit UMKM di Jatim ditopang oleh Usaha Mikro. Sedangkan 5,92 persen atau 579.567 unit merupakan Usaha Kecil, yakni yang memiliki pendapatan antara Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar per tahun.
Sisanya, yang tergolong Usaha Menengah dengan penghasilan lebih dari Rp2,5 miliar per tahun, berkisar 0,70 perse n atau 68.835 unit. "Ini berarti Usaha Mikro merupakan penopang utama di Jatim," pungkas Khofifah.
Khofifah lantas mencontohkan Kota Surabaya, yang saat ini tengah menggelar rangkaian acara menyambut Hari Jadi Kota Surabaya pada tanggal 31 Mei. Acara pertama yang digelar mulai awal Mei adalah Surabaya Shopping Festival. Festival belanja ini diselenggarakan serentak di 39 mal di Kota Surabaya bekerja sama dengan Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI).
Kemudian Festival Rujak Uleg 2022 yang melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kuliner di Kota Pahlawan. Diikuti sebanyak 700 peserta Festival Rujak Uleg 2022 dengan beragam kostum unik. Pesertanya pun beragam, mulai dari dinas-dinas yang ada di lingkup Pemerintah Kota Surabaya, perusahaan swasta, BUMN, Kecamatan, Kelurahan, Komunitas, perwakilan kota sahabat serta perwakilan negara sahabat. "Saya berharap ajang ini dapat menjadi kebangkitan perekonomian masyarakat Jatim khususnya UMKM di Kota Surabaya," ujarnya.
(SAN)