IDXChannel - Pemerintah pusat melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan keberadaan pabrik Pusri IIIB akan menghemat biaya gas yang dibelanjakan PT Pupuk Indonesia (Persero) sebesar Rp Rp1,1 triliun per tahun.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan Pabrik Pusri IIIB mampu menekan konsumsi bahan baku gas sebesar 13 MMBTU per ton. Persentase itu lebih rendah atau sebesar 38 persen dibandingkan Pabrik Pusri III dan IV.
Sehingga, berdampak pada anggaran bahan baku gas senilai Rp1,1 triliun per tahun yang dibelanjakan Pupuk Indonesia.
"Penghematan yang setara dengan Rp1,1 triliun per tahun dari biaya gas pada saat maksimum kapasitas mencapai 907.500 ton per tahun," ujar Tiko saat penandatanganan Perjanjian Kredit Pendanaan dan Engineering Procurement Construction (EPC) Proyek Pusri IIIB di The Langham Hotel, Jakarta Selatan (13/10/2023).
Adapun peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik baru Pupuk Indonesia itu mulai dilaksanakan pada November tahun ini.
Saat ini perseroan melalui anak usahanya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri), sudah mendapat nilai kredit investasi sebesar Rp 9,317 triliun. Pendanaan itu diperoleh melalui mekanisme sindikasi dengan sejumlah perbankan di dalam negeri.
Perbankan yang dimaksud diantaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).
Lalu PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Bank Jabar Banten (BJB), dan Bank Sumsel Babel (BSB).
Tak hanya itu, Tiko menyebut efisiensi energi tersebut diharapkan dapat menjadi value creation, di mana Pupuk Indonesia dapat meningkatkan competitiveness product dan tata kelola industri pupuk.
"Sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan menjadi lebih baik untuk menjadi salah satu global player di chemical dan fertilizer industry," beber dia.
(SLF)