IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis target penerimaan pajak tahun 2025 akan tercapai sesuai dengan yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp2.189,3 triliun.
Purbaya menegaskan target tersebut bisa tercapai karena pihaknya mengoptimalkan penerimaan.
“Teman pajak jangan putus asa, target pasti tercapai. Kita tetap usahakan seoptimal mungkin penerimaan pajak,” ujar Purbaya dalam unggahan di akun TikTok miliknya, dikutip Minggu (9/11/2025).
Ia juga mengingatkan seluruh pegawai pajak untuk tetap menjaga integritas dalam menjalankan tugas dan memberikan pelayanan terbaik kepada wajib pajak.
“Tetap jaga integritas. Jangan lupa berikan senyum kepada wajib pajak agar wajib pajak tersenyum ketika membayar pajak,” tambah Bendahara Negara tersebut.
Purbaya menjelaskan bahwa kesulitan mencapai target pajak selama ini bukan disebabkan oleh kinerja pegawai pajak, melainkan karena kondisi ekonomi yang sedang tertekan. Menurutnya, hal ini seringkali tidak dipahami oleh masyarakat luas.
“Makanya target Anda susah dicapai. Saya pernah bilang kan di meeting besar, bahwa bukan salah orang pajak itu enggak tercapai, karena ekonomi turun. Tapi, orang-orang kan enggak peduli orang di luar,” ungkapnya.
Meski begitu, ia optimistis penerimaan pajak akan membaik pada akhir tahun seiring dengan mulai pulihnya perekonomian nasional.
“Kita tetap usahakan seoptimal mungkin yang mungkin. Kita sudah balikin ekonomi sejak September minggu ke dua ke sini. Mudah-mudahan nanti pajaknya agak membaik sedikit. Saya harapkan targetnya bisa tercapailah,” tuturnya.
Lebih lanjut, mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menilai prospek ekonomi tahun depan akan jauh lebih baik.
Pemerintah, kata dia, menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen pada 2026 yang diharapkan dapat mendorong peningkatan penerimaan pajak, terutama dari sektor swasta.
“Tapi untuk tahun depan saya pikir akan lebih bagus karena ekonomi kita harusnya sudah mulai balik. Kita akan dorong tumbuhnya ke 6 persen. Itu harusnya kalau rasionya kita betul, privat sector-nya bisa jalan,” kata Purbaya.
(Febrina Ratna Iskana)