Sebagai perbandingan, Purbaya menyebut rasio utang di sejumlah negara lain berada jauh di atas Indonesia.
"Negara-negara apa saja yang di atas 80 (persen), banyak yang 400, bahkan Jerman 100. Amerika 100 persen lebih, Jepang 250 persen lebih. Jadi Singapura juga tinggi sekali. Jadi dengan standar itu kita aman," ucap dia.
Purbaya pun meminta publik untuk tidak menjadikan utang sebagai sumber sentimen negatif.
Meski secara rasio utang masih aman, Purbaya menegaskan komitmennya untuk mengurangi penerbitan utang semaksimal dan seoptimal mungkin. Terobosan yang akan dilakukan pemerintah adalah dengan meningkatkan kualitas belanja.
Purbaya menekankan, jika pemerintah terpaksa berutang, penggunaannya harus maksimal, tanpa kebocoran, dan harus mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi.
"Ke depan kita akan cepat coba kontrol belanja pemerintah kita supaya lebih baik, sehingga yang enggak perlu-perlu, saya bisa mulai potong. Bukan berarti saya memotong program pemerintah, tapi saya memotong program-program yang tidak efisien," kata Purbaya.
(NIA DEVIYANA)