Dia menilai dana tersebut bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi bersama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Namun, Purbaya menolak penggunaan dana tersebut tanpa pengawasan ketat. Dia menegaskan dana pemerintah harus diarahkan ke sektor riil yang produktif, bukan sekadar diinvestasikan dalam instrumen obligasi.
“Saya enggak mau ngasih uang ke sana (INA), uangnya dibelikan bond lagi. Buat apa? Mending saya kurangin bond saya,” kata Purbaya, dikutip pada Sabtu (18/10/2025).
Dia juga menilai lembaga seperti INA dan Danantara seharusnya lebih aktif menarik investasi asing ketimbang bergantung pada dana domestik.
“INA itu sovereign wealth fund, jadi seharusnya mengundang investor asing, bukan hanya mengandalkan dana dalam negeri,” ujarnya.
(Dhera Arizona)