Perusahaan TotalEnergies dan Shell sebelumnya juga melaporkan keuntungan yang besar sehingga menyebabkan perdebatan di Eropa mengenai pajak laba tak terduga.
Pada Sabtu, Biden mengatakan bahwa ada banyak perusahaan minyak yang mendapatkan keuntungan hingga miliaran dolar pada kuartal ini. Perusahaan memanfaatkan keuntungan tersebut untuk kepentingan pemegang saham dan bukan untuk investasi dalam produksi atau untuk menurunkan harga minyak demi kemudahan warga AS.
"Ini tidak dapat diterima," tulisnya di Twitter, menambahkan bahwa sudah waktunya bagi raksasa minyak untuk membantu menurunkan harga bagi konsumen.
Biden mengatakan masyarakat AS telah diperas oleh inflasi yang semakin parah dan mendorong masalah ini ke puncak pemilihan di AS.
Pada kuartal ketiga 2022, perusahaan minyak ExxonMobil melaporkan mendapat keuntungan tiga kali lipat menjadi USD19,7 miliar, dan menjadi rekor pendapatan perusahaan. Sementara pendapatan Chevron naik 84% menjadi USD11,2 miliar.
Menanggapi kritik Biden yang menginginkan perusahaan minyak menurunkan harga demi kesejahteraan warga AS, Chief Executive ExxonMobil, Daren Woods, mengatakan pendapatan perusahaannya merupakan bentuk dividen triwulanan.
Komentar Woods dibalas Biden dengan tweet "memberikan keuntungan kepada pemegang saham tidak sama dengan menurunkan harga untuk keluarga Amerika". (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro