Pada Selasa (19/12/2023) Maersk mengatakan pihaknya mengubah rute kapal di sekitar Afrika melalui Tanjung Harapan.
Dikatakan bahwa pihaknya akan mengenakan biaya tambahan peti kemas tambahan untuk pengiriman dari Asia guna menutupi pembengkakan biaya akibat rute perjalanan yang lebih jauh.
Beberapa perusahaan lain sebelumnya juga telah berhenti melakukan transit di Laut Merah karena alasan keamanan dalam beberapa pekan terakhir, salah satunya adalah raksasa perusahaan minyak berbasis Inggris, BP.
Beberapa waktu lalu, Maersk juga mengumumkan investasi lebih dari USD500 juta untuk memperluas infrastruktur rantai pasokannya guna mendukung ekspansi bisnisnya di Asia Tenggara. Mengingat, kawasan ini berpotensi muncul sebagai pusat produksi global dan pusat konsumsi.