sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ramai-Ramai Pamer Ekonomi ASEAN Cerah di WEF 2023, Seberapa Yakin?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
20/01/2023 12:51 WIB
Dilihat dari kacamata geoekonomi, ASEAN masih memiliki peran penting sebagai kekuatan regonalisme Asia
Ramai-Ramai Pamer Ekonomi ASEAN Cerah di WEF 2023, Seberapa Yakin? (Foto: WEF)
Ramai-Ramai Pamer Ekonomi ASEAN Cerah di WEF 2023, Seberapa Yakin? (Foto: WEF)

“Tingkat pengangguran kita sekarang lebih rendah daripada sebelum pandemi. Selama tingkat pengangguran tetap rendah, maka resesi adalah sesuatu yang bisa kita lawan,”kata Marcos Jr.

Sejauh ini, China adalah mitra dagang terbesar ASEAN. Pada 2021, perdagangan antara ASEAN dan negeri Tirai Bambu mencapai USD669 miliar, mengalami peningkatan 29% secara year on year (yoy).

Pada periode yang sama, aliran FDI dari China ke ASEAN mencapai USD13,6 miliar, hampir dua kali lipat dari tahun 2020 yang mencapai USD7 miliar dan setara dengan 7,8 persen dari total aliran FDI ke ASEAN.

Pada 2021, total investasi asing langsung di ASEAN mencapai hampir USD180 miliar.

Sementara itu, total perdagangan barang dan jasa dengan Amerika Serikat (AS) mencapai USD362 miliar pada 2020.

“Jika melihat secara geografis pada pembentukan negara-negara ASEAN, kita adalah satu-satunya kawasan yang menghubungkan Barat dengan Timur. Tidak ada yang bisa menembus belahan timur tanpa melewati kawasan ASEAN,” kata Anutin Charnvirakul, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand.

Berdasarkan kondisi ini, dilihat dari kacamata geoekonomi, ASEAN masih memiliki peran penting sebagai kekuatan regonalisme Asia.

Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara akan sama dengan 5,5 persen untuk tahun 2022.

ADB baru-baru ini juga merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 menjadi 4,7 persen untuk kawasan ini karena permintaan global melemah.

Perlu dicatat bahwa prakiraan memang bervariasi, dan penilaian sangat bergantung pada cara lembaga yang berbeda-beda dalam melihat ASEAN.

Analis Credit Suisse memperkirakan pertumbuhan enam ekonomi ASEAN di antaranya Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam akan moderat menjadi 4,4 persen pada 2023 dari proyeksi 5,6 persen pada 2022.

Angka-angka ini menempatkan pertumbuhan ekonomi regional jauh di atas rata-rata global.

IMF memperkirakan pertumbuhan global sebesar 3,2 persen pada 2022 dan 2,7 persen pada 2023.

Dengan demikian, ASEAN tetap menjadi tujuan yang menarik untuk investasi internasional, memberikan investor gambaran tentang salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat secara global. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement