"Masyarakat kita sekarang ingin beli SBN. Kalau saya stop surat utang negara, yang punya tabungan bingung, akhirnya masuk ke pinjol-pinjol. Makanya, sekarang yang umurnya di bawah 20 tahun, mahasiswa, dan ibu-ibu cukup banyak investasi di SBN," paparnya.
Sri Mulyani menambahkan, pemerintah berkomitmen untuk mengelola utang secara prudent. Sebab, pengelolaan utang pemerintah diperhatikan rating agency, bond holder, IMF, dan lainnya.
"Oleh karenanya, kita perbanyak investor domestik, currency dijaga, utang denominasi rupiah, jatuh tempo cukup panjang. Karena kita dipelototin rating agency. Rating (utang) outlook-nya positif, itu tandanya utang baik-baik saja. Kalau ugal-ugalan, enggak mungkin dapat positive outlook," tandasnya.
(FAY)