Sementara hilirisasi sektor minyak dan gas berasal dari industri petrokimia senilai Rp31,6 triliun. Terakhir hilirisasi ekosistem kendaraan listrik berasal dari industri pembuatan baterai kendaraan listrik senilai Rp8,4 triliun.
Dengan adanya investasi tersebut, Bahlil menyebut tercipta lapangan kerja bagi masyarakt Indonesia.
”Lewat hilirisasi, kita ciptakan lapangan pekerjaan berkualitas. Jangan diartikan hilirisasi itu nikel saja, ada kehutanan, perikanan, perkebunan, dan juga migas. Dan kita punya sumber daya itu,” jelas Bahlil dalam keterangan resminya, Sabtu (21/10/2023).
(FRI)