"Kita jawab dengan data yang baik. Jika ada yang mengatakan kemarin bahwa masa depan Indonesia gelap, gelapnya di mana? Industri perumahan ini luar biasa meningkatnya 3 bulan pertama," tuturnya.
Sementara itu, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho menjelaskan progres kinerja rumah subsidi yang memanfaatkan FLPP dan Tapera mulai 20 Oktober 2024 hingga 16 Mei 2025 mencapai angka 167.160 unit. Sedangkan data mulai 1 Januari-16 Mei 2025 mencapai 125.875 unit.
Saat ini Kementerian PKP dan BP Tapera telah mengalokasikan KPR FLPP kepada 20 segmentasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dari segmentasi MBR tersebut, ada yng sudah menyatakan komitmen dan ada yang sudah serah terima unit rumah subsidi.
"Dengan berbagai kemudahan dan dorongan dari Menteri PKP khususnya terobosan dan inovasi kebijakan pembebasan biaya BPHTB Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) dan PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) kebijakan depan BP Tapera tetap optimis capaian FLPP bisa lebih meningkat," ujar dia.
(Febrina Ratna Iskana)