IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat realisasi distribusi pupuk bersubsidi mencapai 1,5 juta ton hingga Maret 2023. Sementara, total yang harus didistribusikan hingga akhir tahun ini sebesar 7,8 juta ton.
Rincian realisasi 1,5 juta ton terdiri atas Urea 885.675 ton dan NPK 620.078 ton.
SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, mengatakan distribusi pupuk bersubsidi tersebut bertepatan dengan masa tanam tahun ini yang diperkirakan terjadi pada April -September.
"Sampai Maret (tahun ini) sekitar 1,5 juta ton yang sudah tersalurkan, dalam setahun total yang harus kita salurkan 7,8 juta ton," ungkap Wijaya saat gelaran Rumpi BUMN, Jakarta, Senin (13/3/2023).
Saat ini, stok pupuk bersubsidi yang berada di lini III atau tingkat Kabupaten mencapai 649.374 ton. Jumlah ini akan segera disalurkan ke petani.
"Kita itu punya stok sekarang, total stok bersubsidi ada 649.374 ton, posisinya 649.374 saat ini ada di lini III," katanya.
Wijaya mencatat, pasokan 649.374 ton pupuk bersubsidi dua kali lipat dari aturan pemerintah yang mengharuskan perusahaan menyediakan 350.000 ton pupuk subsidi untuk kebutuhan selama 2 minggu.
"649.374 ton tadi, itu dua kali lipat dari aturan pemerintah, jadi di dalam aturan Kemendag, menurut Permendag Pupuk Indonesia itu harus nyediain stok untuk minimal kebutuhan 2 minggu ke depan, nah kewajiban kita harus menyediakan sekitar 350-an ribu ton," papar dia.
"Kewajibannya, kalau kita di sidak (inspeksi mendadak) hari ini harus tersedia 350.000 ton, tapi kenyataannya kami sediakan 649.374 ton tadi. Karena biasanya musim tanam ada, semua orang membeli pupuk di waktu yang sama, jadi berebut antri dan segala macam, untuk jaga-jaga kita sediakan itu," pungkasnya. (NIA)