Bahlil memastikan anggaran subsidi dan kompensasi listrik tersebut masih sejalan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang telah ditetapkan dalam Nota Keuangan pada 17 Agustus 2025.
“Ini masih on the track. Belum ada perubahan atau penambahan anggaran, masih sesuai dengan batasan APBN,” ujar dia.
Selain subsidi listrik, Bahlil juga melaporkan perkembangan pasokan listrik di wilayah terdampak bencana, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Untuk wilayah Banda Aceh, pasokan listrik saat ini telah mencapai rata-rata 60 megawatt (MW) dari total kebutuhan sekitar 110 MW.
“Artinya, masih ada kekurangan sekitar 50 MW,” kata dia.