Realisasi Tembus Rp223 T, Ini Daerah Paling Banyak Diincar Investor Asing Tahun Ini

IDXChannel - Investasi asing ke Indonesia terus meningkat walau sedang terjadi pandemi covid-19. Daerah mana saja yang menjadi tujuan utama investor menanamkan modalnya di Indonesia?
Data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan, realisasi investasi sepanjang periode April–Juni atau selama triwulan II tahun 2021 mencapai Rp223,0 triliun. Realisasi investasi selama triwulan II 2021 itu naik 16,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp191,9 triliun.
Lima besar realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) berdasarkan lokasi proyek adalah Jawa Barat sebesar USD1,6 miliar, Daerah Khusus Ibukota Jakarta USD1,0 miliar, Maluku Utara USD1,0 miliar, Sulawesi Tengah USD0,5 miliar dan Riau USD0,4 miliar. Sedangkan Jawa Timur berada di peringkat 11 dengan capaian USD0,2 miliar. Realisasi PMA Jawa Timur tersebut masih kalah dibanding Jawa Tengah yang berada di peringkat 9 dengan capaian USD0,3 miliar.
Sedangkan lima besar realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan lokasi proyek adalah Jawa Barat sebesar Rp28,2 triliun, Jawa Timur Rp23,9 triliun, DKI Jakarta Rp19,9 triliun, Banten Rp 17,1 triliun dan Jawa Tengah Rp16,2 triliun.
“Realisasi penyerapan tenaga kerja pada Januari – Juni Tahun 2021 mencapai 623.715 orang. Terdiri dari proyek PMDN sebanyak 331.314 orang dan proyek PMA sebanyak 292.401 orang,” kata Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia dikutip dari rilis BPKM, Kamis (2/9/2021).
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aris Mukiyono mengatakan, capaian investasi Jatim semester I 2021 sebesar Rp34,8 triliun. Menurutnya capaian ini menyumbangkan kontribusi 7,9 persen investasi nasional. Tahun 2021 ini Jatim menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 65 triliun.
“Selama semester I tahun 2021 ini, realisasi investasi Jatim masih didominasi PMDN sebesar 23,9 triliun. Sedangkan PMA Rp10,9 triliun,” katanya.
Berdasarkan lokasi proyek, baik untuk PMA dan PMDN yang tertinggi masih ada di Kota Surabaya dengan realisasi investasi Rp10,5 triliun. Disusul Pasuruan sebesar Rp5 triliun, Gresik Rp4,7 triliun, Sidoarjo Rp4,4 triliun, Kediri Rp1,6 triliun, dan lain-lain Rp 8,6 triliun. “Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mempromosikan dan meyakinkan calon investor untuk mau berinvestasi di Jatim,” katanya.
Dia menambahkan, pada triwulan II 2021, capaian investasi di Jatim Rp17,7 triliun dengan komposisi PMA sebesar Rp3,8 triliun dan PMDN Rp13,9 triliun. Pertumbuhan investasi Jatim triwulan dua ini lebih tinggi dibanding nasional sebesar 1,5 persen.
“Sektor investasi yang paling dominan adalah industri makanan dan minuman sebesar Rp 9 triliun. Disusul sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan realisasi sebesar Rp 8 triliun, sektor perumahan dan kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp3,7 triliun,” terangnya. (RAMA)