IDXChannel - Nama Budi Waseso cukup akrab di telinga masyarakat. Nama jenderal bintang tiga polisi yang sudah purnawirawan itu kerap menghiasi berita di media massa.
Sepak terjang Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, ketika masih aktif di Polri hingga kini masih dibicarakan publik.
Ketika berpangkat perwira menengah sempat terkenal namanya, saat itu dia berani menangkap Komjen Susno Duadji yang menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kabareskrim Polri) di Bandara Soekarno-Hatta.
Ketika itu, Susno Duadji hendak pergi ke Singapura, tapi tidak izin kepada Kapolri yang pada saat itu dijabat oleh Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri.
Kapolri pun saat itu memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Propam Polri) untuk mencegah Susno pergi.
Maka, dikirimlah beberapa perwira Propam untuk mencegah Susno Duadji pergi, salah satunya adalah Buwas. Pada saat itu, Buwas lah yang mengadang Susno Duadji pada barisan paling depan di Bandara Soetta hingga berhasil membawanya ke Mabes Polri.
Setelah kejadian tersebut, karier Budi Waseso terus melesat. Dia pernah menjadi Kabareskrim Polri mulai tanggal 16 Januari 2015 sampai 7 September 2015. Kemudian menjadi Kepala Badan Narkotikan Nasional (BNN) masa jabatan 8 September 2015 sampai 1 Maret 2018.
Setelah pensiun, Budi Waseso dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) pada 27 April 2018.
Jabatannya selaku orang nomor satu di perusahaan pelat merah di sektor pangan dijalaninya hingga diangkat kembali oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Pada Mei 2023 lalu, Erick kembali menunjuk Buwas untuk melanjutkan kepemimpinannya di Bulog.
Selama di Bulog, Buwas kerap mengungkapkan ada mafia beras. Bahkan, dia menyebut banyak pihak yang menginginkannya keluar dari Bulog.
Menurutnya, dugaan mafia beras melibatkan supplier dan anggota internal Bulog. Perkara itu pun dilaporkan ke pihak berwenang atau penegak hukum.
Caranya memimpin Bulog pun diapresiasi Erick Thohir. Menurutnya, Buwas berhasil memimpin Bulog sejak diangkat pertama kali pada 2018 lalu.
Atas keberhasilan tersebut, maka pria asal Lampung itu kembali ditunjuk menahkodai BUMN pangan sejak Mei 2023.
“Kita lihat juga apa yang sudah dilakukan Pak Budi Waseso sudah berjalan. Dan kita harapkan dengan sekarang ada kontradiksi apakah impor produksi, lebih baik kita meneruskan kepemimpinannya," ujar Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, ditulis Jumat (1/12/2023).
Tak sampai di situ saja, belum genap setahun Buwas kembali menahkodai Bulog, pemegang saham justru memberikan amanah baru dengan menempatkan dirinya sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Keputusan ini diumumkan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (1/12/2023). Kendati begitu, dengan posisi barunya, Buwas harus melepaskan jabatannya di Bulog.
Pernah Jadi Tukang Ojek
Siapa sangka putra kelahiran Parenggan, Pati, Jawa Tengah, 19 Februari 1960 ini pernah merasakan pahit getirnya hidup dengan penghasilan yang pas-pasan.
Dari arsip pemberitaan MNC Portal Indonesia, ketika Buwas masih berpangkat Kapten di kepolisian pernah merasakan menjadi tukang ojek. Dia menjadi tukang ojek untuk menambah penghasilan karena gajinya tidak cukup.
Hanya bermodalkan motor Vespa yang dibelinya dari temannya seharga Rp350 ribu, dia menjadi tukang ojek selepas bertugas. Tempat mangkalnya berada di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Rupanya lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1984 yang berpengalaman dalam bidang reserse ini juga tidak hanya jadi tukang ojek, untuk menambah penghasilannya Budi Waseso juga pernah menjadi calo bahan bangunan untuk orang yang mau membangun rumah.
Profesi ini dijalankan di sela-sela kegiatan ngojeknya. Begitu dia melihat ada orang yang bangun rumah, maka dia akan menawarkan diri kepada sang mandor bahan-bahan bangunan seperti pasir, semen dan batu bata. Selisih bahan bangunan itulah yang menjadi keuntungannya.
(YNA)