Dwi menyebut bahwa distribusi 7.505 kasus positif hari ini, yaitu Kepulauan Seribu 2 kasus, Jakarta Barat 1.550 kasus, Jakarta Pusat 836 kasus, Jakarta Selatan 1.105 kasus, Jakarta Timur 2.310 kasus, dan Jakarta Utara 954 kasus, serta data kasus yang masih dalam proses verifikasi sebanyak 748. Sedangkan, Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Ciracas 350 kasus, Cipayung 341 kasus, Kembangan 322 kasus, dan Pulo Gadung 305 kasus.
Ia menuturkan bahwa jumlah kasus aktif di Jakarta pada hari ini naik sejumlah 5.195 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 40.900 (orang yang masih dirawat/ isolasi). Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 494.462 kasus. Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 445.450 dan total 8.112 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7 persen.
Dwi memaparkan bahwa perkembangan jumlah klaster di Jakarta. Untuk klaster perkantoran pada 14-20 Juni, ditemukan sebanyak 576 kasus positif dari 105 kantor. Sedangkan, untuk klaster keluarga pada 14-20 Juni sebanyak 10.967 orang positif dari 912 keluarga. “Kami juga menyarankan warga mengurangi mobilitas, taati aturan bekerja dari kantor sebanyak 25 persen kapasitas dan sisanya bekerja dari rumah. Keluar rumah jika benar-benar penting, tentu kita semua tidak ingin jika kasusnya semakin bertambah ke depannya,” tambahnya.
“Yang perlu masyarakat ketahui dan perhatikan juga, jika merasakan gejala tapi saat tes Antigen dinyatakan negatif, sebaiknya tetap lakukan tes PCR. Karena, orang yang dinyatakan positif saat tes Antigen, hampir pasti juga dinyatakan positif pada saat tes PCR, tetapi jika negatif saat tes Antigen, belum tentu hasilnya negatif pula pada saat tes PCR dan bisa saja positif saat dites PCR, apalagi jika bergejala,” imbuhnya.
DKI Jakarta secara aktif melakukan pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing / WGS, yang mana Dinkes DKI Jakarta sudah mengirim 987 total keseluruhan sampel terduga mutasi virus. Dari jumlah tersebut, 70 sampel dinyatakan sebagai Variant of Concern (VoC). Dwi mengimbau seluruh masyarakat tetap waspada karena varian baru ini lebih cepat menular dan menimbulkan gejala yang lebih berat.