sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rempang Eco City dan Proyek Strategis Nasional dengan Anggaran Jumbo

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
22/09/2023 07:30 WIB
Kisruh pulau Rempang yang melibatkan warga dan aparat pemerintah masih belum menemui titik temu.
Rempang Eco City dan Proyek Strategis Nasional dengan Anggaran Jumbo. (Foto: MNC Media)
Rempang Eco City dan Proyek Strategis Nasional dengan Anggaran Jumbo. (Foto: MNC Media)

Proyek yang siap diresmikan meliputi jalan tol, kawasan industri, hingga wisata.

  • Kawasan Industri Weda Bay Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara

Kawasan ini dibangun di lahan seluas 5.000 hektare, dengan nilai investasi hingga Rp183 triliun. Proyek dikelola Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), sejalur dengan hilirisasi nikel dengan produk feronickel, nickel matte, smelter HPAL, dan rencana konstruksi precursor baterai kendaraan listrik. Nilai investasi proyek ini ditargetkan terus meningkat hingga Rp384 triliun pada 2027.

  • Jalan Tol Simpang Indralaya-Muara Enim seksi 1

Jalan ini bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra yang dikelola PT Hutama Karya (Persero). Adapun nilai investasi yang digelontorkan senilai Rp24,11 triliun dengan panjang tol 64,7 km.

  • Jalan Tol Sigli-Banda Aceh seksi 5 dan 6

Proyek ini juga merupakan garapan PT Hutama Karya (Persero) yang memiliki panjang 12,7 km. Jalan tol ini merupakan salah satu ruas utama jaringan Jalan Tol Trans Sumatra dengan nilai investasi sebesar Rp12,53 triliun

  • Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo seksi 4A

Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) seksi 4A dikelola oleh PT Transjawa Paspro sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Proyek ini memiliki nilai investasi Rp6,36 triliun dengan panjang 8,57 km dan telah terintegrasi dengan Jalan Tol Trans Jawa.

  • Jalan Tol Serpong-Cinere seksi 2

Jalan ini terintegrasi dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 yang dibuat untuk memudahkan akses masyarakat Jabodetabek. Proyek ini dikelola PT Cinere Serpong Jaya dengan nilai investasi mencapai Rp3,8 triliun dengan panjang 3,64 km.

  • Jalan Tol Cinere-Jagorawi seksi 3

Tol dengan julukan Cijago ini juga terintegrasi dengan JORR 2. Proyek ini dikelola PT Translingkar Kita Jaya sebagai BUJT dengan nilai investasi Rp3,21 triliun dan bertujuan mengurai kemacetan di Jalan Raya Bogor-Depok.

  • Kawasan Pariwisata Parapuar Labuan Bajo

Proyek ini dikelola oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores dengan investasi Rp2,8 triliun. Proyek ini dibangun di atas lahan 200 hektare sebagai landmark cagar biosfer Komodo di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

  • Industri Katalis Merah Putih Cikampek

Industri Katalis Merah Putih Cikampek dikembangkan oleh PT Katalis Sinerga Indonesia dengan PT Pertamina Lubricants, PT Pupuk Kujang, dan PT Rekacipta Inovasi ITB. Luasnya mencapai 2 hektare dengan nilai investasi Rp286 miliar.

Menengok Rempang Eco City

Melansir laman resmi Badan Pengusaha (BP) Batam, proyek pengembangan Rempang Eco-City masuk dalam daftar Program Strategis Nasional (PSN) 2023.

Hal tersebut sebagaimana yang tertuang dalam Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.

Pemerintah pusat melalui kerja sama antara BP Batam dan PT Makmur Elok Graha bakal menyiapkan Pulau Rempang sebagai kawasan industri, perdagangan, hingga wisata yang terintegrasi demi mendorong peningkatan daya saing Indonesia dari Singapura dan Malaysia.

Dengan nilai investasi yang ditaksir mencapai Rp381 triliun hingga 2080, pengembangan pulau Rempang diharapkan dapat memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi bagi Kota Batam serta kabupaten/kota lain di Provinsi Kepulauan Riau.

“Pengembangan Rempang juga akan membuka ratusan ribu lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Kepri, khususnya para pemuda di Kota Batam,” kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait.

Pemerintah RI menargetkan, pengembangan Kawasan Rempang Eco-City dapat menyerap lebih kurang 306 ribu tenaga kerja hingga tahun 2080 mendatang.

Dua nama investor swasta yang terseret dalam kisruh pulau Rempang adalah Tommy Winata melalui PT Makmur Elok Graha (MEG) dan perusahaan multinasional berbasis China, Xinyi Glass Holdings Ltd.

Sebelumnya, pemerintah pusat melalui kerja sama antara BP Batam dan PT Makmur Elok Graha (MEG) akan menyulap Pulau Rempang sebagai kawasan industri, perdagangan, hingga wisata yang terintegrasi.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia bakal merugi jika perusahaan China Xinyi Group batal investasi di pulau Rempang.

Bahlil menekankan, RI akan rugi lebih dari Rp300 triliun. Kerugian itu mencakup pendapatan pemerintah maupun perekonomian masyarakat.

"Ini investasinya total Rp300 triliun lebih, tahap pertama itu Rp175 triliun. Kalau ini lepas, itu berarti potensi pendapatan asli daerah (PAD) dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk saudara-saudara kita di sini itu akan hilang," ujar Bahlil melalui keterangan resmi, pada Senin (18/9/2023).

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement