Oleh karena itu, Menurut Monic kehadiran skema pembiayaan baru itu akan menjadi pendorong minat masyarakat untuk memiliki rumah. Mengingat angka backlog perumahan di Indonesia sendiri masih cukup besar. Artinya pasar properti di Indonesia masih cukup menjanjikan.
"Menurut saya ini akan berdampak positif dalam hal pembiayaan, jadi orang tidak beli gambar kosong, tetapi dia sudah bisa tempatkan, dia sudah bisa merasakan suasananya bagaimana untuk dia beli," pungkasnya.
Berdasarkan data yang dipaparkan Colliers pada tahun 2022 lalu, penjualan apartemen mulai membaik jika dibandingkan dengan tahun 2021, walaupun kenaikan belum signifikan.
Misalnya untuk greater Jakarta, pada tahun 2021 permintaan apartemen strata berada di angka 1.289 unit, sedangkan pada tahun 2022 meningkatkan tipis menjadi 1.389 unit. Walaupun dua tahun itu masih lebih rendah jika dibandingkan permintaan pada tahun 2020 yang tembus 1.927.
(SLF)