IDXChannel - Head of Advisory Services Colliers Indonesia, Monica Koesnovagril mengatakan program pemerintah untuk pembiayaan hunian Rent to Own bisa menjadi katalis positif untuk industri properti.
Adapun skema tersebut menjadi opsi tambahan untuk masyarakat yang hendak memiliki hunian. Rent to own merupakan sebuah skema sewa untuk unit apartemen ataupun rumah yang pada ujungnya bisa dimiliki permanen.
"Sebenarnya challenge terbesar dari market hunian landed housing atau apartemen itu soal pembiayaan atau daya beli orang, sebenarnya (rent to own) ini kebijakan yang membantu orang bisa lebih mampu beli hunian," ujar Monica dalam diskusi media secara virtual, Rabu (4/1/2023).
Monica menjelaskan yang menarik dari adanya skema pembiayaan baru tersebut adalah unit yang sudah jelas dan bisa langsung ditempati terlebih dahulu oleh calon konsumen. Bukan melalui skema pemesanan yang unitnya dibangun berjalan dengan cicilan.
"Berdasarkan pengamatan kami, milenial sekarang kebanyakan untuk sewa apartemen, mereka mau tempatin dulu, mau tahu dulu unitnya oke atau tidak, lingkungannya dan lain sebagainya," lanjut Monic.
Oleh karena itu, Menurut Monic kehadiran skema pembiayaan baru itu akan menjadi pendorong minat masyarakat untuk memiliki rumah. Mengingat angka backlog perumahan di Indonesia sendiri masih cukup besar. Artinya pasar properti di Indonesia masih cukup menjanjikan.
"Menurut saya ini akan berdampak positif dalam hal pembiayaan, jadi orang tidak beli gambar kosong, tetapi dia sudah bisa tempatkan, dia sudah bisa merasakan suasananya bagaimana untuk dia beli," pungkasnya.
Berdasarkan data yang dipaparkan Colliers pada tahun 2022 lalu, penjualan apartemen mulai membaik jika dibandingkan dengan tahun 2021, walaupun kenaikan belum signifikan.
Misalnya untuk greater Jakarta, pada tahun 2021 permintaan apartemen strata berada di angka 1.289 unit, sedangkan pada tahun 2022 meningkatkan tipis menjadi 1.389 unit. Walaupun dua tahun itu masih lebih rendah jika dibandingkan permintaan pada tahun 2020 yang tembus 1.927.
(SLF)