"Bagi kami, dengan perkembangan proyek Sakakemang hingga saat ini menunjukkan komitmen dari Repsol untuk terus berinvestasi di hulu migas Indonesia. Ini tentu kabar yang baik dalam upaya mendorong pemanfaatan gas di blok tersebut, sehingga kedepannya dapat menambah pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan gas nasional dan mendukung program ketahanan energi Pemerintah," kata Hudi.
"Perkembangan positif proyek Sakakemang, juga bermakna luas, karena menjadi penegasan dari komitmen Repsol untuk terus berinvestasi di Indonesia," lanjutnya.
Berdasarkan POD I revisi, lapangan Kaliberau akan memproduksikan cadangan gas sebesar 474.28 BSCF hingga akhir kontrak pada 2040 dengan keseluruhan biaya investasi mencapai sekitar USD631,7 juta yang terdiri atas biaya pemboran dan komplesi sebesar USD168,8 juta dan biaya fasilitas produksi sebesar USD462,9 juta.
(NIY)