“Efek industri melemah ibarat lingkaran setan (vicious cycle), menciptakan pelemahan daya beli lebih dalam berujung pada menurunnya permintaan produk industri," tuturnya.
Senada dengan Bhima, Direktur Ekonomi CELIOS, Nailul Huda mendesak pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui program-program fiskal ekspansif, terutama bantuan sosial yang menyasar kelompok menengah dan rentan.
"Mau pakai data BPS atau Bank Dunia, pada prinsipnya pemerintah belum serius memberikan perlindungan bagi kelas menengah, rentan, maupun miskin," kata Huda.
Huda juga menyoroti potensi peningkatan pekerja informal akibat gelombang PHK di sektor formal, sehingga menurutnya dibutuhkan jaring pengaman sosial yang lebih memadai untuk kelompok ini.
Sebelumnya, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 hanya mencapai 4,87 persen year-on-year (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 5,11 persen pada kuartal I-2024.
(Febrina Ratna Iskana)