"Mungkin ini baru setara dengan Amerika yang sekarang. Kalau Amerika ini nanti tidak terlalu bergerak karena mereka juga memutuskan untuk ke batu bara ya, malah dengan adanya itu kita bisa menyalip di tikungan," ujar Eniya.
Eniya juga menyoroti besarnya antusiasme dari para pelaku industri dan anggota asosiasi panas bumi yang dinilainya sangat solid dan saling mendukung. Dia pun meyakini eksploitasi panas bumi di Indonesia akan berkembang secara masif dalam waktu dekat.
"Kita juga akan mendukung dengan adanya roadmap pemetaan juga potensi dalam negeri untuk industri, ini kita sedang bekerja sama dengan salah satu industri dari Jepang juga untuk membantu pemetaan," kata Eniya.
"Jadi ini nanti akan mengompletkan white paper dari tim asosiasi panas bumi menjadi yang lebih komplet dan itu bisa kita launch di IIGCE ya. Ini pertama target besar, karena dengan adanya pegangan roadmap itu, baik nanti industri yang mengeksploitasi, juga industri yang mendukung manufaktur," ujarnya.
(Dhera Arizona)