Ia menilai Indonesia seharusnya memiliki kebijakan non tariff measure (NTM) atau tindakan non tarif yang kuat. Misalnya saja seperti AS yang berani mengenakan NTM yang kuat untuk melindungi industri dalam negerinya.
"AS itu negara nomer satu yang NTM banyak sekali, ada 4.600 NTM di Amerika. Mereka menginisiasi perdagangan bebas tapi masuknya enggak gampang. Sedangkan Eropa China NTM bisa 1.300-1.500," ujarnya.
"Indonesia posisi gimana? Jangankan dibanding AS dan Eropa, kita dibanding Thailand, Filipina setengahnya aja enggak ada, NTM indo 207 kalau bicara Thailand 660-an. ini sumber WTO 2025," tambahnya.
Gabel berharap pemerintah memiliki tekad yang kuat dalam melindungi pasar dalam negeri dari serbuan impor, sehingga dapat menjaga daya saing industri dalam negeri.
“Sebenarnya mudah, apabila kita tidak ingin produk itu masuk, kita perlu terapkan NTM. Instrumen ini umum digunakan oleh negara lain untuk mengamankan pasar dalam negerinya,” terangnya.