Kendati demikian, Josua menegaskan, situasi deflasi Mei 2024 ini jangan disimpulkan sebagai adanya penurunan daya beli. Menurutnya, masih terdapat temuan inflasi secara bulanan kali ini.
"Kalau kita melihat inflasi tahunan dari sisi core inflation-nya, bahkan meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Jadi terlalu dini juga kalau kita menyimpulkan adanya penurunan daya beli masyarakat," tutur Josua.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei 2024 mengalami deflasi sebesar 0,03%. Inflasi secara tahunan tercatat 2,84% dan secara tahun kalender inflasi 1,16%.
Plt Kepala BPS, Amalia A Widyasanti mengatakan, salah satu penyebab deflasi pada bulan lalu karena turunnya harga beras.
"Deflasi bulan Mei 2024 ini merupakan deflasi pertama setelah deflasi terakhir kali terjadi di Agustus 2023," ujarnya saat jumpa pers.
(FAY)