Lebih lanjut, Luhut mengatakan, pemerintah menyadari bahwa cita-cita menjadi raja baterai kendaraan listrik dunia bukan hal yang mudah.
“Maka dari itu, rasanya perlu memiliki mitra kerja sama yang saling percaya dan mendukung, memberi masukan dalam mewujudkan regulasi yang lebih baik, investasi yang lebih terbuka sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja kedua negara demi mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan," tuturnya menambahkan. Dalam kesempatan itu, Luhut juga menekankan, Indonesia bukanlah negara yang sama dengan Indonesia puluhan tahun lalu. Ia menegaskan Indonesia tengah berada di jalur untuk melakukan transformasi besar-besaran. "We’re on our way to making a major transformation. Meskipun masih banyak negara masih menganggap kami sebelah mata, namun tidak sedikit yang mengapresiasi perubahan besar Indonesia karena mampu bertahan dalam kondisi sulit dampak gejolak perekonomian global," tegas Luhut.
“Saya katakan kepada mereka bahwa faktor kunci dari resiliensi perekonomian Indonesia adalah pengembangan insutri hilirisasi mineral yang bernilai tambah tinggi sebagai fokus untuk mempercepat komitmen global dalam transisi energi,” pungkas Luhut. (RRD)