sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

RI Kaya Hayati Tapi 90 Persen Bahan Baku Industri Kosmetik Masih Impor

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
24/01/2022 18:36 WIB
Pasokan bahan baku masih menjadi masalah krusial dalam mengembangkan industri kosmetika di Tanah Air.
Pasokan bahan baku masih menjadi masalah krusial dalam mengembangkan industri kosmetika di Tanah Air. (Foto: MNC Media)
Pasokan bahan baku masih menjadi masalah krusial dalam mengembangkan industri kosmetika di Tanah Air. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ketua Bidang Perdagangan Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi), Shelly Taurhesia mengungkapkan, dalam mengembangkan industri kosmetika di Tanah Air, pasokan bahan baku masih menjadi masalah krusial. 

"Bahan baku adalah isu terbesar buat kami. Memang kita adalah negara biodiversity (kaya keanekaragaman hayati), namun untuk persyaratan bahan tersebut bisa dipakai sebagai bahan baku kosmetik masih banyak persyaratan-persyaratannya yang datanya belum tersedia," ujar Shelly dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (24/1/2022).

Dia juga mengatakan bahwasanya hingga saat ini 90% bahan baku kosmetik lokal masih impor dari negeri tetangga. 

Adapun hal yang menjadi sorotannya yakni salah satu jenis bahan baku kosmetik adalah Crude Palm Oil (CPO). Seperti diketahui bersama harga CPO sedang tinggi, tentu ini berpengaruh pada biaya produksi kosmetik dalam negeri.

"90% bahan baku kosmetik itu masih impor. Nah kami khawatir, karena kosmetik juga ada yang merupakan turunan dari CPO. Kaya misalnya bahan dasar pembersih. Kenaikan harganya signifikan," terangnya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement