Tak hanya itu, Shelly juga menyebut bahwa biaya logistik pun menjadi persoalan yang dihadapi industri kosmetika. Seperti kelangkaan kontainer, maupun penerapan kembali kewajiban laporan surveyor.
Adapun tantangan lainnya adalah kosmetik ilegal dan palsu. Diutarakannya, dengan bertumbuhnya e-commerce merupakan peluang namun juga menjadi tantangan tersendiri bagi industri kosmetika.
"Contohnya, di AliExpress. Produk masker wajah Bisutang dengan klaim mengecilkan pori-pori. Produk ini tidak terdaftar di Badan POM. Jadi produknya ilegal, kita nggak tahu market placenya sudah berizin apa belum. Tapi yang jelas ini produk saingan kita. Baik itu kosmetik impor legal ataupun kosmetik dalam negeri," tukasnya. (TIA)