IDXChannel - Indonesia masuk ke peringkat 6 besar negara dengan startup terbanyak di dunia dengan jumlah 2.482 startup-startup mengalahkan Jerman, Spanyol dan juga Prancis.
Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura mengatakan banyaknya startup di Indonesia tidak menjamin adanya keberlangsungan dalam bisnisnya.
Dia mengungkap bisnis model startup di Indonesia seacara kualitas masih jauh untuk dapat berkompetisi di kancah Internasional.
Hal tersebut lantaran bisnis model startup di Indonesia masih berkutat dengan bisnis model e-commerce dan non selling. Meskipun bisnis model tersebut memang bagus.
"Jadi kalo kita melihat secara urutan memang banyak, tapi kalo kualitas masih berkutat di e-commerce dan non selling. Jadi kita belum banyak startup yang masuk ke hight tech dan ini belum bisa menang secara industri atau bisnis model," katanya dalam Market Review IDXChannel, Senin (3/7/2023).
Meski demikian, kata Tesar bisnis model hight teknologi harus dikembangkan di Indonesia. Pasalnya saat ini perkembangan teknologi di dunia semakin maju. Hal itu juga untuk meningkatkan kualitas industri startup di Indonesia.
Oleh karenaya, Tesar mengatakan perlunya ada kerja sama antara pemerintah dan juga pelaku usaha untuk dapat mengembangkan bisnis startup di Indonesia. Dalam hal ini adalah Inkubator Bisnis yang dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian untuk mengembangkan SDM di Indonesia.
"Peran inkubator ini penting dalam pengembangan kedepannya, tidak hanya itu, tapi juga perlu didampingi oleh pakar, kemudian peran inkubator harusnya lebih panjang, jangan hanya sementara," katanya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Startup Ranking per 14 Juni 2023, Indonesia masuk ke dalam peringkat ke 6 negara dengan startup terbanyak.
Posisi pertama ditempai oleh Amerika Serikat dengan jumlah 74.827 startup, India dengan 15.367 startup, Inggris dengan jumlah 6.826 startup, Kanada dengan jumalh 3.704 startup, Australia sebanyak 2.634 startup dan Indonesia sebanyak. 2.482 startup.
Kemudian disusul oleh Jerman dengan jumlah 2.395 startup, Prancis sebanyak 1.610 startup, kemudian Spanyol sebanyak 1.459 startup dan terkahir Brasil sebanyak 1.178 startup.
(SLF)