sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

RI Mau Kembangkan Listrik Energi Nuklir, Hashim Ajak Anggota Kadin Cari Tambang Uranium

Economics editor Achmad Al Fiqri
02/12/2025 18:54 WIB
Hashim Djojohadikusumo mempersilakan anggota Kadin Indonesia untuk bisa mencari potensi tambang uranium sebagai bahan dasar nuklir.
RI Mau Kembangkan Listrik Energi Nuklir, Hashim Ajak Anggota Kadin Cari Tambang Uranium. (Foto Aldhi Chandra Setiawan/IMG)
RI Mau Kembangkan Listrik Energi Nuklir, Hashim Ajak Anggota Kadin Cari Tambang Uranium. (Foto Aldhi Chandra Setiawan/IMG)

IDXChannel - Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia Hashim Djojohadikusumo menyampaikan, pemerintah tengah mengembangkan energi listrik bersumber dari tenaga nuklir.

Dia pun lantas mempersilakan anggota Kadin Indonesia untuk bisa mencari potensi tambang uranium sebagai bahan dasar nuklir.

“Jadi ini adalah kesempatan bagi yang bergerak di dunia usaha anggota Kadin, yang bergerak di bidang pertambangan. Kalau ada kesempatan untuk mendapat atau bisa menemukan tambang-tambang uranium, monggo silakan,” ujarnya saat berpidato menutup acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2025 Kadin Indonesia, di The Park Hyatt Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2025).

Menurutnya, jika tambang uranium ditemukan di Indonesia, maka potensi ekspor pun ada. Sebab, listrik di masa depan akan lebih banyak memanfaatkan tenaga nuklir.

“Coba dicari, karena Indonesia perlu uranium dan mungkin kita bisa juga ekspor uranium ke negara-negara lain. Karena kita lihat di masa depan sudah mustahil tenaga listrik tanpa tenaga nuklir,” katanya.

Dia menegaskan, hal ini menjadi kesempatan bagi anggota Kadin Indonesia untuk mengembangkan usaha. “Kawan-kawan di daerah, cari tambang Uranium, silakan, karena kita perlu di masa depan,” kata Hashim.

Selain itu, Hashim menyampaikan, pemerintah tidak akan menerapkan penghapusan bertahap (phase out) energi fosil. Artinya, energi listrik Indonesia tetap akan memakai energi fosil, seperti batu bara dan gas alam.

“Ini penting sekali, karena pemerintah kita ditekan-ditekan, dan saya pun juga ditekan untuk commit kita phase out fossil fuels, kita phase out batu bara, minyak, dan gas alam, ini kita tolak. Kita tetap commit, tapi namanya phase down,” ujar Hashim. 

Meski begitu, kata Hashim, energi listrik ke depan akan menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Dia pun mengklaim, penggunaan EBT ini dengan mengembangkan tenaga nuklir.

“Ini sudah commit 500 MW, tapi nanti akan ditambah lagi dengan 6,5 GW tenaga nuklir,” katanya.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement